Penjualan Arang dan Tusuk Sate Meningkat Pesat saat Hari Raya Idul Adha: Permintaan Pelanggan Melonjak

Penjualan Arang dan Tusuk Sate Meningkat Pesat saat Hari Raya Idul Adha: Permintaan Pelanggan Melonjak

MEMO, Lamongan :  Saat merayakan Hari Raya Idul Adha, penjualan arang dan tusuk sate mengalami lonjakan pesat. Permintaan yang tinggi ini disebabkan oleh kebutuhan pelanggan dalam mengolah daging hasil penyembelihan hewan kurban.

Pedagang arang dari Pasar Agrobis Febri telah berhasil memanfaatkan momen ini dengan memasok stok yang lebih banyak dari biasanya. Dalam musim hari raya Idul Adha, penjualan arang naik hingga puluhan persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Bacaan Lainnya

Meskipun penjualan tusuk sate tetap stabil, arang menjadi produk yang lebih diminati oleh pembeli, mengingat kebutuhan utama mereka dalam memasak daging. Harga tusuk sate dijual seharga Rp. 10.000 per kantong, sementara harga arang berkisar antara Rp. 65.000 per karung. Strategi yang digunakan pedagang arang ini sukses dalam memenuhi permintaan pelanggan dan memanfaatkan potensi pasar pada hari raya Idul Adha.

Penjualan Arang Melonjak Puluhan Persen saat Idul Adha: Kisah Pedagang Pasar Agrobis Febri

Ketika tiba hari raya Idul Adha, penjualan arang dan tusuk sate mengalami peningkatan yang signifikan karena permintaan dari pelanggan yang ingin mengolah daging hewan kurban. Pedagang arang juga menyediakan stok yang lebih banyak dari biasanya.

Salah satu pedagang di Pasar Agrobis Febri telah lama berdagang arang dan tusuk sate, terutama saat musim hari raya Idul Adha yang menjadi tren dengan penjualan arang dan tusuk sate yang tinggi. Dia memperoleh pasokan arang dari berbagai daerah untuk stok penjualannya.

Dia mengakui bahwa penjualan arang pada hari raya Idul Adha meningkat sekitar puluhan persen dibandingkan dengan hari-hari biasa. “Pada hari biasa, penjualan meningkat sekitar 30%, tetapi saat hari raya Idul Adha seperti sekarang, peningkatannya bisa mencapai 90%,” ungkapnya.

Sementara itu, penjualan tusuk sate tetap stabil karena pembeli lebih membutuhkan arang untuk memasak daging. Selain itu, rata-rata pembeli sudah memiliki banyak tusuk sate.

Pos terkait

Post ADS 1