MEMO SURABAYA – Ika Wulandari telah membuktikan bahwa dengan kreativitas dan dedikasi, bahan sederhana seperti pelepah pisang dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi. Keripik Pelepah Pisang Naziky, hasil inovasinya, telah mendapatkan tempat istimewa di pasar camilan dengan permintaan yang terus meningkat dari berbagai daerah.
Proses pembuatan keripik yang dimulai dari pemilihan pelepah pisang hingga penggorengan dan pengemasan, menunjukkan kualitas dan keunikan produk yang dihasilkan. Meskipun menghadapi kendala terkait biaya uji lab gizi, Ika tetap memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman dan berkualitas.
Inovasi Ika tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi dirinya sendiri tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan produk berbasis sumber daya lokal. Dengan keberhasilan ini, Ika Wulandari memberikan contoh inspiratif bagi banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.
Ika Wulandari: Transformasi Pelepah Pisang Menjadi Keripik Populer
Banyak cara yang dapat ditempuh untuk meraih kemandirian ekonomi, salah satunya dilakukan oleh Ika Wulandari, seorang warga Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Pada usia 35 tahun, Ika telah berhasil mengubah pelepah pisang menjadi produk bernilai ekonomi dengan cara inovatif, yaitu membuat keripik. Keripik yang diproduksinya kini menjadi populer di berbagai daerah, termasuk Bali dan Kalimantan, di mana pelanggan dari kedua daerah tersebut sering memesan produk yang diberi nama ‘Keripik Pelepah Pisang Naziky’ ini, bahkan secara berkala setiap dua pekan.
Kisah awal Ika dalam memproduksi keripik dimulai pada tahun 2017, berawal dari permintaan neneknya untuk membuat lauk pauk dari pelepah pisang. “Pada awalnya, saya tidak tahu bagaimana cara mengolah pelepah pisang menjadi lauk pauk. Namun, neneklah yang kemudian mengajarkan saya,” ungkap Ika saat ditemui pada Kamis (1/8/2024).
Sejak saat itu, Ika mulai melakukan berbagai eksperimen untuk menciptakan olahan baru dari pelepah pisang. Setelah beberapa percobaan, ia akhirnya berhasil menciptakan keripik dengan bumbu-bumbu yang ia rancang sendiri. “Proses uji coba yang saya lakukan membuahkan hasil, dan kini keripik pelepah pisang saya semakin dikenal luas,” jelasnya.
Keripik Pelepah Pisang Naziky yang dihasilkannya memiliki rasa gurih yang telah menarik perhatian banyak konsumen di Malang Raya dan bahkan mulai menembus pasar Kalimantan, Bali, dan Manado. Promosi produk ini dilakukan melalui media sosial dan partisipasi aktif dalam pameran UMKM melalui komunitas Ecopaca (Entrepreneur Community of Pagelaran).
Selain itu, produk keripik Ika sudah mendapatkan Perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PPIRT) serta sertifikat halal. Meskipun demikian, Ika mengakui adanya kendala dalam uji lab gizi akibat biaya yang tinggi, yang mengakibatkan ia belum bisa mengetahui kandungan nutrisi dari produk tersebut. “Namun, kami memastikan bahwa produk kami aman untuk dikonsumsi,” tegasnya.